Iklan Header

    Assalamu'alaikum, teman. Gimana kabarnya? Baik? Semoga saja ya. Semoga kita semua diberi perlindungan dari Alloh SWT dari segala macam penyakit. Aamiin. Oke, langsung saja ya. Kali ini saya akan membagikan pembahasan dari soal PTS Semester 2 mata Pelajaran Sejarah Indonesia kelas 10 (yang ternyata saya lupa belum diposting :D). Terima kasih yang sudah mengingatkan. Semoga jadi media belajar mandiri kalian.

    Pembahasan Soal Sejarah Indonesia ini merupakan kelanjutan dari pembahasan sebelumnya (nomor 1-15). Pembahasan kali ini saya mulai dari nomor 16 sampai akhir soal nomor 30. Masih berkaitan dengan Bab 3 Bukti Akulturasi Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. Langsung saja, monggo dipelajari.

    kelas-10-sejarah-indonesia-pembahasan-pts-semester-2-bag-2


    Soal : Kelas 10 Sejarah Indonesia - PTS Semester 2 (nomor 16-30)


    PEMBAHASAN

    16. Jawaban : A

    Pembahasan :
    Candi yang terdapat di Jawa Timur antara lain :
    - Candi Badut
    - Candi Jago
    - Candi Panataran
    - Candi Kidal
    - Candi Singasari
    - Candi Banjangratu

    17. Jawaban : D

    Pembahasan :
    Bentuk akulturasi antara budaya Indonesia dengan budaya India pada bentuk bangunan candi terlihat dari bentuk candi yang berupa punden berundak.

    PENJELASAN : Bentuk Bangunan Candi


    18. Jawaban : C

    Pembahasan :
    Tradisi Nyepi merupakan upacara agama Hindu yang sampai saat ini masih dirayakan oleh umat agama Hindu di Bali. Nyepi merupakan upacara agama Hindu di Bali dalam rangka pergantian Tahun Saka. Rangkaian upacara Nyepi terdiri atas Meklis, Tawur Kesanga, Nyepi, dan Ngembak api.

    19. Jawaban : B

    Pembahasan :
    Arca bercorak Hindu antara lain :
    1. Arca Trimurti dan Durga,
    2. Arca Airlangga dalam wujud Wisnu sedang menunggang burung garuda,
    3. Arca Ken Dedes dalam wujud Dewi Pajnaparamita,
    4. Arca Kartanegara dalam wujud Joko Dolok dan Amoghapasya,
    5. Arca Kertarajasa (Raden Wijaya) dalam wujud Dewa Siwa,
    6. Arca Dwarapala atau Batara Kala dalam wujud raksasa memegang gada,

    Sedangkan arca bercorak Buddha umumnya berwujud Sang Buddha dalam berbagai posisi, meskipun ada juga sejumlah Arca Bodhisatwa. Arca Sang Buddha tampil dalam berbagai posisi dengan sikap tangan (mudra) menghadap arah mata angin tertentu.

    20. Jawaban : E

    Pembahasan :
    Tingkatan dalam bangunan candi bercorak Buddha di Indonesia terdiri atas beriku ini :
    • Kamadhatu atau Buana Hasrat, ketika manusia dikuasai oleh nafsu dan karenanya terikat kepada hukum karma. Jumlah panil 160 buah dan denahnya bujursangkar.
    • Rupadhatu atau Buana Rupa, dimana manusia telah bebas dari nafsu tetapi masih terikat kepada nama dan rupa. Semua dindingnya penuh dengan relief cerita dan relief hias. Denahnya bujursangkar.
    • Arupadhatu atau Buana tanpa Rupa, ketika manusia telah sempurna dan memasuki alam tiada. Tidak ada ukiran ataupun hiasan. Denahnya beurpa lingkaran.


    21. Jawaban : E

    Pembahasan :
    Gunung yang selalu diasosiasikan ke dalam bentuk candi atau stupa oleh masyarakat Hindu-Buddha adalah Gunung Mahameru.

    22. Jawaban : A

    Pembahasan :
    Cerita Karmawibhangga pada dinding terbawah (Kamadhatu) dari Candi Borobudur.

    23. Jawaban : B

    Pembahasan :
    Pada candi-candi di Indonesia selain ditemui relief berbentuk cerita juga dijumpai relief dengan pola kala makara. Pola kala makara biasanya berbentuk tumbuhan dan binatang yang dipahat unik. Pada masa sebelum datangnya Hindu-Buddha, pola seperti ini dilukis pada dinding gua.

    24. Jawaban : D

    Pembahasan :
    Candi Sukuh terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di dusun Sukuh, Desa Berjo, Kecamaran Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Candi Sukuh berlatar belakang agama Hindu dan diperkirakan dibangun pada akhir abad ke-15 M.

    25. Jawaban : E

    Pembahasan : 
    Beberapa bangunan di Indonesia yang mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Hindu-Buddha :
    • Patirtan atau Pemandian, misalnya patirtan di Jalatunda dan Belahan (lereng Gunung Penanggungan), di Candi Tikus (Trowulan), dan di Gona Gajah (Gianyar, Bali).
    • Candi Padas di Gunung Kawi, Tampaksiring. Di tempat ini terdapat sepuluh candi yang dipahatkan seperti relief pada tebing-tebing di Pakerisan.
    • Gapura yang berbentuk candi dan memiliki pintu keluar masuk. Contoh candi semacam ini adalah Candi Plumbangan, Candi Bajang Ratu, dan Candi Jedong. Jenis gapura lainnya yang berbentuk seperti candi yang dibelah dua untuk jalan keluar masuk. Contoh Candi Bentar dan Candi Wringin Lawang.
    • Ulan dan Satra adalah semacam pesanggrahan atau tempat bermalam para peziarah.
    • Sima adalah daerah perdikan yang berkewajiban memelihara bangunan suci di suatu daerah.
    • Patapan adalah tempat melakukan semedi.
    • Sambasambaran yang berarti tempat persembahan.
    • Meru adalah bangunan berbentuk tumpang yang melambangkan Gunung Mahameru sebagai tempat tinggal dewa-dewa agama Hindu. 


    26. Jawaban : E

    Pembahasan :
    Candi Kalasan adalah peninggalan dari Dinasti Syailendra yang ada di Pulau Jawa dan dibangun sekitar tahun 800 M.

    27. Jawaban : C

    Pembahasan :
    Peran utama I-Tsing atau I-Ching dalam penyebarluasan ajaran agama Buddha adalah dengan menerjemahkan kitab agama Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Tionghoa supaya masyarakat Tiongkok bisa makin mendalami ajaran agama Buddha. I-Tsing pernah mengunjungi Kerajaan Sriwijaya (Palembang) pada tahun 671. Tulisannya mengenai kerajaan tersebut adalah salah satu dari sedikit sumber mengenai Sriwijaya.

    28. Jawaban : A

    Pembahasan :
    Arupadharu adalah tingkatan dalam bangunan candi yang bercorak Buddha di Indonesia yang memiliki makna manusia telah sempurna dan memasuki alam tiada.

    29. Jawaban : B

    Pembahasan :
    Pada candi Buddha terdapat bangunan yang mirip dengan lonceng, yaitu stupa.

    30. Jawaban : E

    Pembahasan :
    Candi induknya berada di tengah-tengah dikelilingi candi perwara merupakan ciri dari candi di Jawa Tengah.




    Post a Comment