Iklan Header

    Jika kamu memperhatikan sekeliling kita, terdapat proses-proses pembentukan awal dari wujud yang kita lihat di bumi ini. Termasuk pembentukan bumi, jika dilihat dari tenaga pembentuknya, maka Bumi dapat disebabkan karena dua hal, yaitu tenaga endogen dan eksogen. 

    Pertama karena tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen dibagi menjadi tenaga tektonik, vulkanik dan seismis.

    jenis-pelapukan-kimia-biologi-fisika-mekanik

    Tenaga pembentuk bumi yang kedua adalah tenaga eksogen adalah tenaga pembentuk bumi dari luar bumi. Tenaga eksogen dapat dibagi menjadi pelapukan, pengikisan, pengendapan, dan pergerakan batuan atau tanah.

    Nah, kali ini saya akan berbagi ilmu tentang tenaga eksogen berupa pelapukan. Pelapukan adalah terjadinya penghancuran terhadap suatu massa batuan.


    Faktor yang Mempengaruhi Pelapukan


    Jadi, batuan yang ada di bumi ini bisa lapuk (pelapukan) karena beberapa pengaruh. Faktor yang mempengaruhi pelapukan pada batuan antara lain :

    1. Struktur Batuan

    Struktur batuan adalah sifat fisik dan kimia yang terdapat pada batuan. Sifat fisik batuan seperti warna batuan, sedangkan sifat kimia seperti unsur kimia air garam.

    Massa batuan yang ada di bumi ini memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda-beda, maka hal tersebut yang menyebabkan batuan mudah ataupun susah mengalami pelapukan.

    2. Keadaan Topografi

    Batuan yang terlihat di permukaan bumi dan berada pada lereng yang curam akan lebih mudah mengalami pelapukan dari pada batuan yang berada pada topografi yang landai. Topografi adalah tinggi rendahnya permukaan bumi.

    Batuan yang tersingkap akan lebih mudah terkena air, angin atau gletser sehingga akan mempercepat pelapukan. Pada daerah yang curam, batuan akan sering dialiri oleh air yang deras. Hal tersebut akan mempercepat pelapukan pada batuan.

    3. Cuaca dan Iklim

    Cuaca adalah kondisi atmosfer hari ini, besok atau waktu tertenu pada daerah tertentu yang tidak begitu luas lingkupannya. Misalkan cuaca hari ini di surabaya berawan dan turun hujan. Sementara itu, iklim adalah kondisi rata-rata cuaca suatu kawasan berdasarkan waktu yang panjang. Contoh iklim di indonesia tropis, iklim benua asia, dll. Unsur cuaca dan iklim yang mempengaruhi cepat lamanya pelapukan massa batuan antara lain suhu udara, curah hujan, sinar matahari, angin dan lain-lain.

    Batuan akan lebih cepat melapuk (terjadi pelapukan) pada kondisi suhu udara yang panas dan lembab. Hantaman air dan angin juga bisa mempengaruhi pelapukan, semakin sering massa batuan dihantam oleh air hujan atau angin, maka batuan akan lebih mudah lapuk.

    4. Vegetasi

    Vegetasi adalah tumbuhan yang hidup pada batuan atau sekitar batuan tersebut. Unsur dari vegetasi yang dapat menghancurkan batuan adalah akar. Sebagai contoh vegetasi hutan hujan tropis yang memiliki berbagai macam tanaman dengan akar yang beragam akan mudah menghancurkan batuan.

    Sebab akar bisa menembus celah-celah batuan dan akan semakin besar di dalam batuan lalu menghancurkan batuan.


    Jenis-Jenis Pelapukan


    Jika dilihat dari proses terjadinya pelapukan pada suatu massa batuan, maka pelapukan dapat dikategorikan dalam tiga jenis yaitu pelapukan kimia, biologi, dan fisika.

    1) Pelapukan Kimia

    Pelapukan kimia adalah proses hancurnya massa batuan yang disebabkan karena unsur kimia yang bertambah atau berkurang dari batuan tersebut. Pelapukan kimia biasanya dibantu melalui sarana air, bisa karena oksidasi atau hidrolisis. Misal, air hujan yang turun mengandung zat besi yang menyebabkan batuan berkarat (dalam bahasa Jawa : neyeng) dan akhirnya hancur.

    Kebanyakan bentang alam yang mengalami pelapukan kimiawi adalah di kawasan karst (kapur). Seperti bentang alam goa, dolina, uvala, aliran sungai bawah tanah, stalagtit dan stalagmit. Hal tersebut dikarenakan air yang mengandung karbondioksida akan mudah melarutkan tanah kapur dan larut ke dalam tanah. Di dalam tanah, air yang mengandung kapur bisa membentuk stalagtit dan stalagmit dari tetesan air di goa.

    2) Pelapukan Biologi (Organik)

    Pelapukan biologis atau organik adalah proses pelapukan massa batuan yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup (organisme). Yang membedakan pelapukan ini dengan pelapukan yang lain adalah subjek yang melakukan penghancuran batuan.

    Pelapukan biologi bisa dikarenakan karena ulang manusia, hewan ataupun tumbuhan. Sebagai contoh akar tanaman yang masuk ke dalam batuan lalu menghancurkan batuan. Atau bakteri yang masuk ke dalam batuan dan merusaknya. Bisa juga karena tukang batu yang menghancurkan batu karena sengaja untuk bahan bangunan.

    3) Pelapukan Fisika (Mekanik)

    Pelapukan fisika adalah pelapukan massa batuan yang disertai hancurnya material batuan tanpa mengubah unsur kimiawi batuan tersebut. Atau bisa dikatakan pelapukan fisika adalah hancurnya batuan menjadi batuan yang lebih kecil ukurannya.

    Dalam proses penghancuran batuan secara fisik/ mekanik ini dapat dikarenakan unsur curah hujan, perbedaan temperatur, dan pembekuan air dalam batuan.

    - Curah hujan

    Batuan yang sering terkena tetesan air hujan lama kelamaan akan hancur. Tetesan air yang terfokus pada satu titik akhirnya bisa membuat lubang dalam batuan.

    - Perbedaan Temperatur

    Kondisi temperatur suatu wilayah yang berubah secara drastis akan menyebabkan batuan lebih cepat hancur. Misal, saat siang hari temperatur sangat tinggi, tetapi saat malam hari tiba-tiba temperatur sangat rendah.

    Kondisi tersebut menyebabkan batuan mengembang saat temperatur tinggi, dan mengerut saat temperatur rendah. Maka tidak heran jika di daerah gurun pasir jarang ditemui batuan, sebab massa batuan mudah hancur dan menjadi pasir karena perbedaan temperatur yang drastis.

    - Pembekuan air dalam batuan

    Meskipun padat, namun massa batuan sebelum menjadi batuan keras juga mengalami bentuk cair yaitu berupa magma lalu membeku menjadi batuan. Saat proses pembekuan magma/ lava/ lahar menjadi batuan tidak sedikit yang mengandung air di dalam batuan tersebut.

    Sifat air akan selalu sama dimanapun ia berada. Saat di dalam batuan air juga bisa berupa wujud cairan saat kondisi temperatur normal, wujud uap saat temperatur panas, dan juga bisa dalam wujud es (beku) saat temperatur sangat rendah.

    Nah, ketika perubahan air menjadi es tersebutlah massa batuan akan terdesak dari dalam oleh sifat air dan akhirnya massa batuan bisa hancur.

    Demikian beberapa jenis pelapukan yang dapat membentuk bumi.
    Semoga bermanfaat.

    Wassalamu'alaikum.

    Muka Bumi Indonesia Muka Bumi Perairan

    Post a Comment